Rabu, 24 September 2008

SELAMAT IDUL FITRI 1429 H

Sebentar lagi bulan Ramadhan akan berakhir, dimana kaum muslimin menjalankan ibadah puasa yang disertai juga ketekunan membaca Kitab Suci Al Quran. Kebetulan juga dalam bulan September ini umat Katolik juga menjadikan bulan September sebagai Bulan Kitab Suci. Umat Katolik juga diharapkan rajin membaca dan memahami kehendak Allah lewat SabdaNya dalam kitab suci. Kebetulan fokusnya pada kisah Yusuf yang juga terdapat dalam Kitab Suci Al Quran. Bertolak dari hal tersebut ada kerinduan bersama untuk meneladani tokoh-tokoh dalam kitab suci, khususnya Yusuf dalam kehidupan kita sehari-hari.

Semoga dengan kesamaan ingin melaksanakan Sabda Tuhan yang ada dalam Kitab Suci masing-masing, kita umatnya menjadi sekain baik tingkah lakunya dimanapun berada. Senakin bersaudara dengan siapa saja dan sangat menghargai martabat manusia apapun latar belakangnya. Kalau semua orang tekun melaksanakan SabdaNya tentu akan terwujud perdamaian dunia, sebagai mana dalam doa Bapa Kami dalam agama katolik yang berbunyi "di atas bumi seperti di dalam Surga" Aduh alangkah nikmatnya!

Pada kesempatan yang baik ini, Keluarga Besar SMA Marsudirini Muntilan mengucapkan Selamat Idul Fitri kepada saudara-saudari muslim (baik Siswa maupun Guru) dimanapun berada, khususnya di Kabupaten Magelang tercinta ini. Mohon maaf lahir batin atas segala kesalahan baik yang disengaja maupun tidak sengaja yang terjadi dalam setiap perjumpaan, dalam pergaulan sehari-hari.

Semoga peristiwa Idul Fitri ini menjadi awal untuk memulai kehidupan yang lebih baik yang bermanfaat dan menjadikan berkat bagi yang lain. Semoga!!!

Rabu, 10 September 2008

HP SISWA DAN PERMASALAHANNYA

Semula SMA Marsudirini memutuskan melarang siswa menggunakan/membawa HP ke sekolah. Beberapa siswa melakukan pelanggaran dengan sembunyi-sembunyi membawa HP. Alasannya untuk komunikasi dengan keluarga supaya dijemput saat pulang sekolah. Demikian pula orang tua yang bersangkutan mengusulkan supaya siswa diperbolehkan membawa HP karena memang sangat dibutuhkan oleh orang tua siswa tertentu.

Akhirnya sekolah memutuskan untuk memperbolehkan siswa membawa HP tetapi harus dititipkan ke kantor. Usai sekolah baru boleh diambil untuk dapat dipergunakan. Dalam perjalanannya tidak banyak siswa yang menitipkan. Sebagian besar siswa yang membawa menyembunyikan dalam tas atau disaku. Beberapa ada yang ketangkap menggunakan HP saat jam pelajaran. Siswa mengusulkan supaya diberi kelonggaran soal HP. Alasannya masak hari gini masih dilarang pakai HP, nampak kalau tidak mengikuti perkembangan jaman.

Selanjutnya sekolah membebaskan siswa membawa HP. Hanya satu catatan aturan yaitu tidak boleh dipergunakan saat proses pembelajaran. Mereka yang ketangkap mengunakan HP saat kegiatan belajar, HP disita sampai akhir tahun yaitu kenaikan kelas/lulus.

Ternyata siswa mulai menyalahgunakan kelonggaran yang diberikan sekolah. Mereka tetap mengaktifkan tetapi suara tidak diaktifkan hanya getar. Pada saat HP nya bergetar siswa mulai tergoda untuk membuka. Ada yang kemudian pura-pura mau kencing ke WC padahal mau membuka HP dan SMS. Ada juga yang seperti kecanduan sehingga saat istirahat/pulang sekolah tanggan tidak lepas dari tombol-tombol HP. Bahkan ada yang HPnya diisi dengan gambar porno. Aduh sungguh sangat memprihatinkan. Ada siswa yang administrasi keuangan tidak beres tetapi mampu membeli pulsa dsb. Sekolah agak direpotkan dengan urusan HP. mau melarang dinilai gaptek, tetapi diberi kelonggaran justru rawan penyelewengan.

Oleh karena itu dalam waktu singkat ini akan ada perubahan aturan mengenai pengunaan HP siswa di sekolah!!!.

Senin, 08 September 2008

HIKMAH IKUT LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA


Pada tanggal 27 Agustus 2008, SMA Marsudirini Muntilan mengikuti Lomba debat berbahasa Indonesia yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kab. Magelang dan diadakan di Sawitan.
Peserta lomba adalah SMA negri /Swasta dan MA se kab. Magelang.

Utusan dari Marsudiriini adalah Bagas kelas XII IPA, Hendra Nugraha Kelas XI IPS dan Yohana Yusuf kelas X. Menurut pengalaman peserta dengan mengikuti lomba minimal kita ikut berpartisipasi dan syukur-syukur mendapatkan juara. Yang jelas tambah pengalaman bagaimana aturan main berdebat dan belajar mempersiapkan diri dengan membaca berbagai materi baik dari buku/majalah yang tersedia di Perpustakaan hingga mencari materi di internet.

Dalam berdebat yang sangat diperlukan adalah bagaimana mengatakan suatu gagasan/ide atau pendapat dan dilengkapi dengan argumentasi yang logis dan upto date. Keberanian tampil dengan tidak grogi menjadi modal utama. Peserta diharapkan tampil dengan tenang dan meyakinkan.

Kami memang belum menjadi sang juara. tetapi pengalaman yang kami dapatkan lebih berarti bagi kami maupun bagi teman-teman dan adik kelas, untuk bersiap-siap seandainya nanti ada lomba serupa. Kami bisa belajar juga dari sekolah lain yang memang lebih baik Itulah salah satu hikmah mengikuti lomba debat.

Jumat, 05 September 2008

PRAKTEK BERDEMOKRASI


Hari ini, Jumat 5 September 2008, merupakan hari istimewa bagi siswa SMA Marsudirini. Para siswa senang tidak ada pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran diusung ke halaman. Panitia OSIS telah mempersiapkan kegiatan yaitu Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMA Marsudirini Muntiulan periode 2008/2009.
Proses pemilihan dikemas layaknya memilih Presiden dan Wapres saja. Sebelum para siswa anggota OSIS memberikan suara pilihannya para kandidat berjumlah 4 pasang diminta berkampanye dulu dengan menyampaikan program-programnya seandainya terpilih. Selanjutnya dilaksanakan debat terbuka dengan 3 pasang calon lainnya dan para pengurus lama juga dengan seluruh siswa. Pada acara debat ini terlaksana dengan sangat seru dan kompetitif. Mereka menyampaikan argumentasinya dengan baik dan menanggapi dengan baik pula. Demikian pula para siswa yang lain juga memberikan tanggapan berupa pertanyaan, mengonfrontasikan dan memberikan dukungan pada program yang baik. Setelah acara debat selesai, istirahat sebentar untuk menyiapkan kartu susra dan bilik suara. Satu persatu siswa memberikan hak suaranya.
Setelah dihitung belum ada calon yang mendapatkan suara 50% ditambah satu. Maka dilanjutkan pilihan putaran kedua dan terpilih calon dengan dukungan lebih dari 50 %.

Selesailah sudah proses pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS dengan sangat demokratis. Inilah cara siswa OSIS khususnya mempraktekkan pembelajaran PKn tentang demokrasi.
Inilah masyarakat Indonesia mini melaksanakan demokrasi sebagai bekal kalau nanti terpilih menjadi pemimpin negara. Semoga!!!